Rakyatmerdeka.co – News, Jakarta – Partai Golkar secara lisan sudah meneapkan dukungannya kepada calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pengamat Politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf menganggap, situasi itu akan menjadi pertaruhan harga diri bagi Ketua DPD Golkar, Dedi Mulyadi yang semua menjadi sosok utama dalam bursa Cawagub di Pilkada Jabar di Partai Golkar.
“Saya bahasanya sedikit ekstrim, ini soal harga diri Dedi Mulyadi sedang dipertaruhkan sebagai seorang ketua DPD,”ucap Asep.
Asep mengklaim heran dengan dinamika yang terjadi di internal Partai Golkar. Manuver yang dilakukan petinggi Partai Golkar sangat beresiko menghadirkan benturan di akar rumput. Apalagi Dedi punya peran besar dalam membangun partai di daerah.
“Saya juga tidak tahu tiba-tiba Golkar seperti itu sebab bagaimanapun juga aspirasi daerah harus diberi pertimbangan. Apakah Dedi dengan demikian hanya dinilai sebagai tokoh yang tidak punya makna dalam Pilkada Jabar?”kata Asep.
“Padahal di Pilkada Jabar itu sebetulnya sangat kuat peran dari DPD. Saya tidak tahu apa yang terjadi dalam tubuh Golkar saat dikesampingkan begitu saja. Sebab bagaimanapun juga seorang ketua DPD sangat mempunyai posisi penting lantaran mesin politik daerah itu dipimpin oleh ketua DPD,”sambungnya.
Asep curiga, rencana menduetkan Ridwal Kamil dengan Daniel Mutaqien sudah diatur oleh petinggi partai.
Munculnya surat keputusan (SK) bodong beberapa wkatu lalu menjadi pertandi. Karema, sambung Asep, sampai saat ini petinggi partai Golkar tidak pernah mengklarifikasi secara jelas soal terbitnya SK di mana Golkar mau menduetkan Ridwal Kamil dengan Daniel.
“Saya curita dulu waktu ada surat bodong itu jangan-jangan itu memang strategi yang sudah disusun untuk sesuatu yang benar. Gelagat gitu tidak pernah diklarifikasi, tidak pernah ada sebuah upaua untuk mengoreksi. Penjelasan itu penting kalau tidak ya Dedi jadi ornag yang sangat tersisihkan,”terangnya.